Bandara Ngurah Rai April 2009


Foto kami saat nunggu jemputan host kami selama di Bali. Saat itu kami belum tau seperti apa rupa host kami tersebut, patokanya cuma rambut gimbal. Hehehe.  Padahal sudah sering telp-an, email cuma memang belum pernah ketemu.


Perjalanan kami ke Bali sebenarnya adalah perjalanan KECELAKAAN. Kecelakaan ? iya begitu kami menyebutknya, karena memang tidak direncanakan. Saat itu isi dompet kami juga tinggal sisa-sisa perjuangan penunggu dompet. Semua itu berawal dari perjalan dinas saya ke Lombok-Mataram. Tapi ditengah perjalanan kami harus segera pulang ke Jakarta, sedangkan saat itu harga tiket ke Jakarta langsung dari Ampenan, Mataram mahal banget. Akhirnya saya search di web Airline cari harga yang paling murah. Hasilnya kami mendapatkan tiket pesawat  Ampenan - Denpasar Rp. 320.000 ++ (Mandala) dan Denpasar - Jakarta Rp.100.000++ (Garuda) hehehe makyoss kan ? Sabar membawa berkah.

Sehubungan dengan adanya delay alias ga dapet tiket murah pada hari yang sama hehehehe, akhirnya kami mengontak sahabat kami tersebut. Dan ternyata sambutannya luar biasa sekali. Maka kami putuskan kami stay di rumah beliau barang sehari.  Kami kenal dengan host kami tersebut (o iya host kami namanya Amin, istrinya Sisi) dikenalkan oleh teman yg juga blm penah ketemu sebelumnya yg berdomisili di Ausie hehehe. Tapi dia asli orang Indonesia. Kami sering berkirim email dan terakhir ada satu project yg kita kerjakan bersama.

Kang Amin (kami memanggilnya) sebenarnya tulen orang jawa, tapi merantau dan tinggal di Bali. Begitu juga dengan Mba Sisi. Walhasil sesi tatap muka untuk pertama kali terjadi alias ketemuan. Host kami ternyata sangat baik dan ramah. Mereka menjemput kami dibandara dgn anak mereka Sammy. Setelah itu kita makan di Nasi Pecel Bu Tìnuk. Kisah selanjutnya nanti ya di tulisan selanjutnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tempat menarik di Singapura

Terlupakan

Bali Part II (Hari II : 28 Feb 2010 part 2)